Sabtu, 31 Maret 2012

About Masalah (UAA)

Ketika seorang teman saya mengeluh tentang beratnya pekerjaan dan stress di kantornya,saya menasehatinya untuk jangan mengeluh,teringat pesan salah seorang guru kehidupan saya,bahwa besar kecilnya masalah ada pada besar kecilnya ‘wadah’ hati kita menampung masalah tersebut.

Masalah jadi besar kalau kita menganggapnya besar,dan jadi kecil ketika kitapun menganggapnya demikian. ah sok bijak sekali kata2 ini? yah tapi memang demikian adanya,masalah itu gak ada yg besar atau kecil,semuanya tergantung keluasan hati kita kok. saya sudah mengalaminya sendiri ,dan mungkin juga anda setuju bagi yg udah pernah mengalaminya sendiri.

Seandainya kita punya masalah di kantor,bos rasanya gak mau ngerti kita,pekerjaan ditambahin terus gak berhenti2,udah gitu di rumah pasangan kita juga rasanya gak bisa diajak kerjasama dan gak bisa mengerti masalah kita di kantor. terus keuangan juga morat marit,gaji rasanya kurang terus,dan berbagai masalah kehidupan lainnya… everybody got their on problems.

Layaknya orang hidup ,semua pasti punya masalah,kalau gak punya masalah lagi berarti udah mati. karena kita selalu diuji sepanjang hidup kita,gak ada orang yang gak diuji. orang kaya diuji dengan hartanya,orang miskin juga diuji dengan kemiskinannya. memang demikian karena hidup ini memang adalah ujian dari Tuhan.

Nah saat kita merasa masalah kita paling berat ,coba deh kita lihat kehidupan orang yg lebih susah dari kita,yg jauh lebih susah banyak kok,yg jauh lebih miskin juga gak kalah banyak,dan tentu saja selalu ada yg lebih dari kita diatas dan dibawah kita. kalau mau mencari orang yg lebih susah dari kita gampang kok,main2 aja ke rumah sakit,atau penjara. yakin deh ,hidup kita jauh lebih enak dari mereka2 yg ada disana saat ini.

Sebuah batu seukuran bola basket ketika kita lempar ke kolam yang kecil akan sangat terasa riak dan gelombangnya,tapi manakala batu yang sama saya lemparkan ke danau ,maka gelombang tadi jadi relatif kecil. bukan batunya yang berubah,tapi luas penampungnya yang berbeda,yg menyebabkan perbedaan gelombangnya.

Bukan masalahnya yang penting,tapi cara menghadapi masalah tersebut,seberapa luas hati kita menerima ujian tersebut? toh semua masalah juga atas seizin Allah kan? apa kita gak ridho kalau Allah udah ridho dengan memberi masalah itu kepada kita? bukankah DIA Maha Bijak? dan Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita? Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hambaNYA ,setuju??

Jumat, 30 Maret 2012

Aku Tidak Lebih Dulu Ke Syurga [UAA]

Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa ini, dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah…, ah aku tidak mau mengira-ngira.

Rasa takutku makin menjadi-jadi, tatkala seseorang yang tidak pernah ku kenal sebelumnya mendekati dan menjawab pertanyaan hatiku. “ Inilah yang disebut Padang Mahsyar,” suaranya begitu menggetarkan jiwaku. “ Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku,” batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang kukenal.

Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kemilauan. Bersamaan dengan itu terdengar suara menggema. Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari dimana semua manusia akan menerima keputusan akan balasan dari amalnya selama hidup di dunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya, surgakah yang akan di nikmati atau adzab neraka yang siap menanti.

Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dalam dadaku mengingat amal-amal baikku di dunia. Mungkinkah aku tergolong orang-orang yang mendapat kasih-NYA atau jangan-jangan….

Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari Yang Menguasai hari pembalasan. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah. Lagi-lagi dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa namaku termasuk dalam daftar itu, mengingat banyaknya infaq yang aku sedekahkan. Terlebih lagi, sewaktu di dunia aku dikenal sebagai juru dakwah. “Kalaulah banyak orang yang ku dakwahi masuk surga, apalagi aku,” pikirku mantap.

Akhirnya, nama-nama itupun mulai disebutkan. Aku masih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan penghuni surga itu, mengingat ibadah-ibadah dan perbuatan-perbuatan baikku.

Dalam daftar itu, nama Rasulullah Muhammad SAW sudah pasti tercantum pada urutan teratas, sesuai janji Allah melalui Jibril, bahwa tidak ada satupun jiwa yang masuk ke dalam surga, sebelum Muhammad masuk. Setelah itu tersebutlah para Assabiquunal Awwalun.

Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang ke surga, diikuti para istri-istri dan keluarga rasul lainnya.

Para nabi dan rasul Allah lainnya pun masuk dalan daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah berjalan tenang dengan predikat syahid dan syahidah pertama dalam Islam. Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para penghuni surga adalah melihar wajah Allah. Kusaksikan para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur mendapatkan nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para mukminin terdahulu dan para syuhada dalam berbagai perjuangan pembelaan agama Allah.

Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu giliran. Aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang berlari untuk segera menikmati kesegaran telaga kautsar. Beberapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku.

Sepertinya aku kenal mereka. Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yang tidak pernah kuperhatikan. Anak-anak yang selalu menangis kelaparan di malam hari sementara sering ku buang sebagian makanan yang tak habis ku makan.

“Subhanallah, itu si Parmin tukang mie dekat kantorku,” aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Parmin, pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa sebagian besar hasil dagangannya ia kirimkan untuk ibu dan biaya sekolah empat orang adiknya. Parmin yang rajin sholat itu, rela berpuasa berhari-hari asal ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan. Tiba-tiba orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi,” Parmin yang tukang mie itu lebih baik dimata Allah. Ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain.” Sementara aku, semua hasil keringatku semata untuk keperluanku.

Lalu berturut-turut lewat didepan mataku, mbok Darmi penjual pecel yang kehadirannya selalu kutolak, pengemis tua yang setiap hari lewat depan rumahku dan selalu mendapatkan kata “maaf” dari bibirku dibalik pagar tinggi rumahku. Orang disampingku berbicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku meski tidak ku lontarkan,” Mereka ikhlas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak”.

Masya Allah, murid-murid pengajian yang aku bina, mereka mendahului aku ke surga. Setelah itu, berbondong-bondong jamaah masjid-masjid tempat aku biasa berceramah. “Mereka belajar kepadamu, lalu mereka mengamalkannya. Sedangkan kau, terlalu banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang bisa dipelajari dengan mendengar daripada berbicara,” jelasnya lagi.

Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku dipanggil. Seiring dengan itu antrian manusia dengan wajah ceria, makin panjang. Tapi sejauh ini, belum juga namaku terpanggil. Aku mulai kesal, aku ingin segera bertemu Allah dan berkata, “Ya Allah, di dunia aku banyak melakukan ibadah, aku bershodaqah, banyak membantu orang lain, banyak berdakwah, izinkan aku ke surga-MU”.

Orang dengan wajah bersinar disampingku itu hendak berbicara lagi, aku ingin menolaknya. Tetapi, tanganku tak kuasa menahannya untuk berbicara,” Ibadahmu bukan untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapatkan surga Allah, shodaqahmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu tersimpan keinginan mendapatkan penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu,” bergetar tubuhku mendengarnya.

Anak-anak yatim, Parmin, Mbok Darmi, Penggemis Tua, murid-murid pengajian, jamaah masjid dan banyak lagi orang-orang yang sering ku anggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah balasan yang pantas untukku atas dakwah yang kulakukan, infaq yang kuberikan, ilmu yang ku ajarkan dan perbuatan baik lainnya. Ternyata, aku tidak lebih tunduk daripada mereka, tidak lebih ikhlas dalam beramal daripada mereka, tidak lebih bersih hati daripada mereka, sehingga ku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.

TERMASUK MANAKAH ANDA…?

Jam dinding berdentang tiga kali. Aku tersentak bangun dan.., astaghfirullah..ternyata Allah telah menasehatiku lewat mimpi malam ini.

Kamis, 29 Maret 2012

‎Dokil - Gus Dur, Kiai Unta

Dalam sebuah ceramah, KH A Musthofa Bisri atau yang lebih masyhur dengan panggilan Gus Mus, bercerita tentang jenis-jenis kiai.

“Jangan kaget, kalau Sampean menyaksikan kiai diam saja di rumah. Kalau jalan, paling jauh ngubengi pesantrennya, atau ke masjid saja,” Gus Mus mulai bercerita.

“Ndak mau kiai ini dia nyambangi masyarakat. Jangankan masyarakat, rapat NU saja wegah. Pokoknya, kiai ini geleme diparani, ndak mau marani,” lanjut Gus Mus.

“Saya baru tahu, rupanya kiai jenis itu ada filosofinya,” kata Gus Mus datar.

“Apa filosofinya, Gus?” tanya jama’ah.

“Yaaa..itu.. niru Ka’bah. Ka’bah kan maunya diparani. Ka’bah tidak akan jalan-jalan nyambangi Madinah, Palestina, gedung NU, apalagi Borobudur,” jelas Gus Mus disambut tawa.

Gus Mus belum berhenti cerita. Kali ini ia mendefinisikan Kiai Unta.

“Kiai Unta......., jenis kiai yang bersedia jalan jauh di gurun pasir, tahan lapar, mau membawa beban berat dan menghantarkan hinga tujuan. Kiai ini tak lelah dan tak bosan silaturahim ke semua lapisan masyarakat, ke kiai-kiai,” terang Gus Mus dengan serius.

“Siapa yang kaya unta, Gus?” tanya jama'ah lagi.

“Yaaa.. Mungkin hanya Gus Dur. Wong kita ini males silaturahim kok,” jawab Gus Mus. (nukil dari : GUSDURian)

Gokil - Zaman Soeharto

Suami : "Mah.. Ternyata lebih enak jaman SOEHARTO ya daripada jaman SBY..."
Istri : "Lho kenapa Pah? Kok tumben ngomong soal POLITIK.."
Suami : "Iyaaa, soalnya pas jaman Soeharto kamu masih umur 24 tahun... Lagi keset-kesetnyee..=D\=D/:p

Gokil - Belajar dari Mahluk Halus Versi Sunda


Urang kudu bisa mawa pelajaran ti para penghuni alam ga'ib keur kahirupan urang di dunia nyaeta:

1.TUYUL
Najan leutik keneh geus bisa jeung pinter ngala duit sorangan.
Ciri kamandirian nu sajati.

2.POCONG
Ti baheula angger tara ganti baju.
Ciri kasederhanaan nu hakiki.

3.NYI RORO KIDUL
Sanajan ayeuna di pantai tapi tara make bikini bajuna.
Ciri ngajaga etika.

4.JELANGKUNG
Datang teu di jemput balik teu dianterkeun.
Ciri tara ngaheseken jeung nyusahkeun.

5.KUNTILANAK
Senang susah angger we seuseurian.
Ciri selalu optimis.

6.GENDEREWO
Sanajan rupana goreng jeung serem tapi daek we maca tulisan ieu.
HihI, PeaCe. . .lumayan hiburan, semoga terhibur. . . ^^"

Data Alumni MTSN Nepus 2003 Kelas 3A


  1. Fahmi Ali Halatas (Compreng)
  2. Hasan Faozi (Simpang)
  3. Uswatun Hasanah (Terungtum)
  4. Sri Mulyati (Sukaseneng)
  5. Rina A (Kubangjaran)
  6. Nani Jayanti (Sewoharjo)
  7. Ikha R (Sukaseneng)
  8. Karno Syahputra (Pusakajaya)
  9. Ofiq Zulfikar (Pusakajaya)
  10. Ahmad Arif Aminudin (Tegal)
  11. Juedi (Cigugur)
  12. Syahroji (Kebondanas)
  13. Abdul Kodir (Simpang)
  14. Nurhasanah (Kebondanas)
  15. Oom Komariyah (Cigugur)
  16. Laelathul Fadhilah (Kebondanas)
  17. Abdul Mu'iz (Bojong)
  18. Dede Riyanti (Pusakanagara)
  19. Nani Jayanti (Sewoharjo)
  20. Iis Istianah (Sewoharjo)
  21. Junaedi (Sewoharjo)
  22. Asep Syaifulloh (Sewoharjo)
  23. (Yang Belum Terdaftar Monggo Comentar di FB. Isi Nama, Alamat, No Hp & Kelas)

Ternyata cowok itu gampang LULUH

Ada kejadian yang menimpa saya. Waktu pas Ultah orang yang saya sukai (Cintai). Tiba-tiba pacarnya dia datang menghadiri Ultahnya juga. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak jadi datang. Eh malah cewek yang saya cintai itu datang kerumah nemuin saya dan mengajaknya untuk menghadiri acara Ultahnya. Akhirnya LULUH juga. Hahahaha... Intinya cowok itu gampang LULUH.
Buat kawan-kawan pria juga jangan kebakaran jenggot dulu. LULUH disini bukan berarti untuk merendahkan martabat seorang pria. Yang Notabene-nya SSTI (Suami-Suami Takut Istri) :D. Melainkan arti Luluh disini_Memberikan kesempatan kepada seorang perempuan yang kita cintai itu untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Saya rasa luluh seperti itu sama saja dengan memberikan maaf. Kalo seorang perempuan datang menghampiri kita untuk merayu itu sama saja ia membuktikan bahwa seorang wanita itu tulus meminta maaf dan berharap kepada kita sebagai pria.
Bersambung dulu . . . Xixixixixixix....

Kenapa seorang pria itu menghindar dari kehidupan seorang wanita yang dicintainya ?


Adakalanya seorang pria menjauh dari kehidupan seorang wanita yang disukainya (Dicintai) itu karena dicuekin. Atau bisa juga karena sakit hati. Padahal mungkin sampai saat ini pria masih menunggu kata maaf dan bujuk rayu seorang wanita. Itu yang saya rasakan saat ini. Mungkin ada kesamaan dengan cowok lainnya.

Lagi belajar jadi penulis. Xixixixixixixix.... _Coretan Facebook Presiden Lebay RI_

Gokil - Salah Pengertian di Malam Pertama [UAA]

Si Manalu baru saja kawin dengan Tukiyem. Tapi pada malam pertama mereka tidak langsung berhubungan intim, karena mereka lelah sehabis menyiapkan pesta. Pada malam harinya mereka makan bakso bersama di dalam kamar. Ibunya Manalu menguping dari balik pintu dan mendengar suara...

Tukiyem : "Mas, sudah dikocok kok gak keluar-keluar." (Sambil mengocok botol sambal.)

Manalu : "Jelas aja, lobangnya kekecilan!"

Tukiyem : "Ya sudah, ujungnya saya gunting saja!"

Ibunya Manalu langsung kaget, mendobrak pintu kamar dan berteriak, "Jangan!!! Anu anak saya jangan digunting!".

Manalu & Tukiyem : **#@##^%&??!!!

Selasa, 27 Maret 2012

Joke Lucu I [U.A.A]

Seorang sopir pribadi sebuah keluarga mempunyai kebiasaan unik. Dia sering bercinta dengan pacarnya yang juga pembantu di rumah tersebut di kolong mobil majikannya yang selalu diparkir di depan rumah.

Suatu malam, seperti biasa, dia sedang asyik indehoy dengan sang pembantu di kolong mobil. Baru 15 menit dia "kerja bakti", ada orang yang menendang kakinya sambil berteriak,

"Parman, sedang apa kamu di situ!"

Si sopir yang bernama Parman sudah hafal betul itu suara majikan perempuannya. Dengan cuek Parman menyahut,

"Sedang betulin mobil Nyah"

Sekali lagi Parman ditendang kakinya, "Apa? Sedang apa kamu!"

"Ya ampun, Nyah! Saya lagi betulin mobil!" jawab Parman tetap konsen dengan kegiatannya.

Tapi lagi-lagi Parman ditendang kakinya. Kali ini sedikit lebih keras. "Kamu bilang lagi ngapain kamu!"

"Astaga, Nyonya! Saya lagi betulin mobil!!!" Parman nggak mau kalah.

"Betulin mobil yang mana? Orang mobilnya udah dibawa ama bapak 5 menit yang lalu.....!" kata makjikannya sambil melotot.

Dikaukah laki-laki pilihan Allah?? [U.A.A]

Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kepada kaum wanita, agar mereka mendapatkan laki-laki yang Allah pilihkan untuk menjadi suami mereka. Tentunya, lelaki pilihan Allah, adalah mereka yang taat dalam memperlakukan wanita sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Karena aturan yang Allah berikan kepada lelaki dalam memperlakukan wanita itulah, salah satu bentuk, bagaimana Allah memuliakan kaum wanita….

Tentunya, dengan waktu yang singkat tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya …, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita bisa melihat dari ciri-ciri akhlaq mereka..

Beberapa ciri yang umum dari akhlaq lelaki pilihan Allah ketika ia hendak menikahi seorang wanita adalah ;

Ketika memulai satu hubungan, ia akan menyatakan niatnya dan memperlihatkan kesungguhannya bahwa hubungan yang dilakukannya itu semata-mata hanya untuk menikah, bukan untuk hubungan yang lain seperti berpacaran atau sekedar bermain-main saja. Dalam proses perkenalan, berdua-duaan adalah hal yang selalu dihindari, menjaga pandangan mata, tidak menyentuh calon istrinya, walaupun hanya berjabat tangan.

Dan pada saat berbicara, dirinya tidak melakukan pembicaraan yang tidak bermafaat, atau perkataan yang sia-sia, tidak mengobral janji, atau berangan-angan kosong. Sikapnya tawadhu, sopan, dan menyenangkan.

Tidak pula berlebihan dalam berbicara. Mengucapkan salam dan berkata yang baik, adalah kepribadiannya, memiliki sifat optimis, rajin dalam bekerja dan berusaha tampak dari cara ia menceritakan hal yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Pergaulannya dengan orang-orang yang sholeh, bisa kita lihat pada teman-teman disekelilingnya, dan pemahamannya terhadap agama, atau pada perilaku ibadahnya. Mengisi waktu senggangnya dengan hal yang bermanfaat dan berolah raga.

Menghormati orang tua calon istri, dengan niat mempercepat akad nikah dan tidak menundanya dengan jangka waktu yang lama, dan yang terlebih penting lagi, tidak mengambil pinangan orang lain.

Dan..pada saat menikah dan setelahnya, ciri mereka sebagai suami pilihan Allah setidaknya memiliki akhlaq ;

Membayarkan mahar istri dengan sempurna, jika maharnya tidak tunai, maka akan segera ditunaikan. Memberikan nafkah kepada istri, lahir dan bathin dengan cara pertengahan, tidak kikir dan tidak pula berlebihan, sikapnya konsisten seperti apa yang katakan pada saat sebelum menikah dengan memperlakukan istri dengan lemah lembut, bercanda dan bersenda gurau dengan tidak berlebihan, berkata yang baik, memanggil istrinya dengan sebutan yang menyenangkan istrinya, dan dan senantiasa menjaga rahasia istri dan kehidupan rumah tangga mereka.

Dan pada sisi lain, ia tegas jika perbuatan istri mengarah kepada hal yang dapat menjerumuskan kepada kemaksiatan, kelalaian dalam beribadah, atau sikap dan perilaku yang menyimpang dari aturan Allah.

Jika menghukumnya, ia tidak akan pernah memukulnya atau menyakitinya, tetapi jika perlu melakukan hal itu dengan alasan yang dibenarkan dalam syariat, ia hanya akan melakukannya tanpa menyakiti, atau menimbulkan bekas pada bagian tubuh manapun dari sang istri.

Pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantiasa ditunjukkannya, berterima kasih kepada istrinya adalah bentuk penghargaan yang tidak pernah dilewatkannya. Demikian pula dengan penampilannya yang senantiasa menjaga kebersihan, rapi dan wangi.

Senantiasa bermusyawarah, berdiskusi, meminta pendapat istri dalam urusan rumah tangga dan mendidik anak-anak. Membantu istri dalam urusan rumah tangga yang tidak bisa ditangani, apakah itu dengan menyediakan berbagai fasilitas yang disanggupi seperti pembantu rumah tangga, perlatan masak, dan hal lainnya.

Jika berkemampuan, pasti dirinya akan menempatkan istrinya di tempat yang baik, dengan lingkungan yang baik pula dan menjaganya dari segala hal yang dapat menibulkan fitnah bagi istrinya.

Dalam waktu luangnya, ia pasti menemani istrinya apabila bepergian, memerintahkan istrinya untuk menutup auratnya, tidak membawa istrinya ke tempat yang dapat menimbulkan maksiat. Memuliakan orang tua dan keluarga istri sama seperti keluarganya sendiri.

Dan yang paling senantiasa ia lakukan adalah memberikan teladan bagi istri dan anak-anaknya, menjadi imam dalam beribadah, memberikan bimbingan dan senantiasa mengingatkan akan tujuan pernikahan, serta terus berusaha meningkatkan ketaatan dan ibadah mereka kepada Allah..

Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq lelaki dan suami pilihan Allah, walaupun ia tidak harus selalu kaya, tampan dan gagah, tetapi jika dirinya dihiasi akhlaq yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-nya, Insya Allah kehidupan rumah tangga yang diberkahi, sakinah, mawaddah, dan warrahmah akan dicapai..

Lebaynya Presiden Lebay RI [U.A.A]


Karang mengeras karena air..
Batu melunak karena air..
Namun hatiku luluh bukan karena air..
Apakah kamu penjual air..

Eh tau gak apa yang membuatku sayanggg banget sama kamu..
Karena kamu udah nyuri hatiku..
Harusnya kamu kupenjarain lo..
Tapi kamu mau gak masuk dalam penajara cintaku..

Bulan itu bulet indah kalau diliat dari kejauhan..
Tapi kamu.. gak kayak dia..
Kamu selalu indah walau sedang tak terlihat..

Sayang.. kamu tau gak kalau sayap burung patah satu itu gak bisa terbang..
Kayaknya sayap cintaku ada di kamu deh..
Aku lagi gak bisa terbang ni, gara gara mikirin kamu..

Aku tau coklan itu manis..
Tapi aku lebih milih kamu dari pada coklat..

Bunga itu gak seindah jilbabmu lo..
*kata pertama, mengawali sms mungkin hehe.

Eh.. semalem kok kunang-kunang gak ada semua ya.
Pantesan gelappp banget..
Tapi pas kamu datang, hatiku jadi terang..
Pantesan.. kunang-kunangnya lari ke kamu semua si..


Cow : “Eh Neng, ajarin Abang berenang ya”
Cew : “Emang kenapa Bang?
Cow : “Soalnya Abang tenggelam di hati Eneng nih!”

Cow : “Neng, punya lem nggak?”
Cew : “Ada Bang, emang buat apaan?!?”
Cow : “Buat nge-lem hati kita biar menyatu Neng..”

Cow : “Neng, punya lem nggak?”
Cew : “Buat ape Bang?!?”
Cow : “Untuk menghitung jumlah cintaku kepadamu..”



Kumpulan Status FB Pribadi [U.A.A]

Rezeki, tidak hanya materi. Bahkan materi hanya bagian kecil dari rezeki. Rezeki paling besar adalah keimanan yang kokoh, rajin ibadah kepada Allah, keistiqomahan ditengah ujian, kecintaan dan kedekatan kepada Allah, inilah rezeki yang menyelamatkan di dunia dan di akhirat yang kekal. Inilah sebaik baik rezeki. Semoga Allah menambahkan keimanan didalam dada dada kita.
Jika lelaki yg mencintaimu datang mengajakmu PACARAN, itu artinya lelaki itu belum bisa bertanggung jawab dgn mu karena dia masih kecil.
Jika lelaki yg mencintaimu datang mengajakmu MENIKAH, itu artinya dia bersedia menjagamu selama hidupnya dan inilah yg disebut lelaki dewasa dan bertanggung jawab :”).

Lelaki yang gentleman bukanlah yang membukakan pintu mobil untukmu ketika kalian hendak masuk
Lelaki yang Romantis bukanlah yang menyanyikan untukmu lagu cinta yang membuatkanmu hanyut, luluh bersama maruah dan kehormatanmu..
Tapi, lelaki yg Gentleman & Romantik, adalah lelaki yang tidak akan menyentuhmu, jiwa dan raga, dengan perbuatan maupun kata-kata, sebelum dia mampu bersumpah di depan Allah Azza wa Jalla dan manusia di pelaminan, untuk menjagamu dan keturunanmu sampai ke syurga
Subhanallah iia..? :”). 
Bersedih boleh, tapi jangan TERLALU lama…Menangis silahkan, namun jangan biarkan bersama keluh kesahnya…Kecewa wajar, tapi jangan biarkan rusak masa depan…HIDUP adalah ujian diantara sedih – Bahagia, kecewa – rasa suka, Menangis & Tertawa…DAN yang besar diantara kita, yang terdiam sejenak dari air mata lalu tersenyum mengejar semua asanya. 
Jangan berhenti berharap, meminta & berdo’a…walau telah 100 hari meminta…Karena bisa jadi pada hari 101. Allah SWT mengabulkan semua harapan kita…Kesabaran & Keyakinan menjadi kunci dikabulkannya semua harapan yang ada
Saat Airmata tak mampu menghapus rasa sedihmu…Jika keluh kesahmu tak juga mampu menghilangkan gundahnya jiwamu…Lepaskanlah semuanya melalui panjangnya sujudmu..Panjangnya doamu…dan panjangnya harapanmu…Agar kelak biarlah Allah yang menjadi penghibur didalam nuranimu…Allahu Akbar
APA yang kau dapat dengan melampiaskan semua amarahmu ???…APA yang kau dapatkan dengan menumpahkan semua kekecewaaanmu???….NOTHING…Kecuali kebencian yang semakin berakar dan dalam…BELAJAR IKHLAS & MEMAAFKAN
Top of Form
Bottom of Form

Minggu, 25 Maret 2012

Celotehan Tetangga

Menurut saya, hidup itu perlu visi & misi yang jelas. Kalau misi kita bisnis (mencari duit) ya fokuslah pada bidangnya. Yang penting jangan melanggar syari’ah agama. Dalam artian yang penting dapat duit banyak & halal menurut agama kita masing-masing. Begitu juga kalau misi kita berda’wah, ya silahkan berda’wah pada tempatnya. Jangan berda’wah disetiap kita ketemu orang yang belum tentu mau untuk kita ceramahin. 

Lihatlah Kereta Api. K.A itu tidak akan berhenti, sekalipun Polisi menyetopnya ditengah jalan. Bahkan malah bisa tertabrak kalau Polisi itu tetap nekad menghadangnya supaya berhenti. Tapi kenapa disaat Operator K.A yang hanya duduk didalam Gedung Stasiun itu mampu menyetop K.A tersebut sedangkan Polisi tadi tidak bisa padahal Polisi itu berpangkat tinggi ? Jawabannya, karena pak polisi itu bukan bidangnya dalam masalah K.A.

Lihatlah pawang ular itu, atau pawang buaya, pawang harimau, dan pawang-pawang yang lainnya. Kenapa seorang Kyai tidak bisa menjinakan ular itu, atau buaya, serta harimau tersebut ? Karena pak Kyai bukan ahlinya dalam bidang menjinakan hewan-hewan tersebut.

Sama hal-nya dengan hidup dimasyarakat. Yang namanya masyarakat itu bukan hanya satu atau dua orang saja. Tapi mencakup semua yang ada didalam suatu lingkungan, dusun, desa, kecamatan, ataupun negara. Kita tidak bisa berbuat sewenang-wenangnya didalam bermasyarakat. Walaupun niat kita itu benar & baik. Namun kita harus sadar, bahwa kita itu hidup disuatu Negara. Dimana Negara itu mempunyai aturan-aturan tertentu. Kalau ada masyarakat yang melanggar, tugas kita itu bukan menghakimi dengan kata-kata, ataupun dengan kekerasan. Melainkan melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Memang tidak salah juga kalau kita itu langsung mengingatkannya. Tapi kalau orangnya itu mau di ingatkan. Lha kalau orangnya tidak mau di ingatkan, atau susah untuk di ingatkan. Masa iya kita harus tetap mengingatkan dengan kata-kata keras, atau kekerasan ? Menurut saya, kalau kita memaksakan diri untuk nekad mengingatkan, saya yakin niat baik kita musfro, bahkan bisa berdampak pertengkaran yang akan merusak niat baik kita. Lha kalau sudah begini, apa masih ada makna Hablumminannas dalam diri kita ?

Rosululloh tidak pernah menghakimi siapapun, apalagi mentakdis menyalahkannya!!

Wallohu A’lam Bisowaab… [Aw]

Data Alumni MTSN Pusakanagara Subang Periode 2000-2012

Data Alumni MTS Nepus Sementara :

Data Kelas 3A lulusan tahun 2003 Klik Ning Kene !!
Data Kelas 3B lulusan tahun 2003 Klik Ning Kene !!
Data Kelas 3C lulusan tahun 2003 Klik Ning Kene !!

Data Kelas 3A lulusan tahun 2004 Klik Ning Kene !!
Data Kelas 3B lulusan tahun 2004 Klik Ning Kene !!
Data Kelas 3C lulusan tahun 2004 Klik Ning Kene !!