Ketika
seorang teman saya mengeluh tentang beratnya pekerjaan dan stress di
kantornya,saya menasehatinya untuk jangan mengeluh,teringat pesan salah
seorang guru kehidupan saya,bahwa besar kecilnya masalah ada pada besar
kecilnya ‘wadah’ hati kita menampung masalah tersebut.
Masalah
jadi besar kalau kita menganggapnya besar,dan jadi kecil ketika kitapun
menganggapnya demikian. ah sok bijak sekali kata2 ini? yah tapi memang
demikian adanya,masalah itu gak ada yg besar atau kecil,semuanya
tergantung keluasan hati kita kok. saya sudah mengalaminya sendiri ,dan
mungkin juga anda setuju bagi yg udah pernah mengalaminya sendiri.
Seandainya kita punya masalah di kantor,bos rasanya gak mau ngerti
kita,pekerjaan ditambahin terus gak berhenti2,udah gitu di rumah
pasangan kita juga rasanya gak bisa diajak
kerjasama dan gak bisa mengerti masalah kita di kantor. terus keuangan
juga morat marit,gaji rasanya kurang terus,dan berbagai masalah
kehidupan lainnya… everybody got their on problems.
Layaknya
orang hidup ,semua pasti punya masalah,kalau gak punya masalah lagi
berarti udah mati. karena kita selalu diuji sepanjang hidup kita,gak ada
orang yang gak diuji. orang kaya diuji dengan hartanya,orang miskin
juga diuji dengan kemiskinannya. memang demikian karena hidup ini memang
adalah ujian dari Tuhan.
Nah saat kita merasa masalah kita
paling berat ,coba deh kita lihat kehidupan orang yg lebih susah dari
kita,yg jauh lebih susah banyak kok,yg jauh lebih miskin juga gak kalah
banyak,dan tentu saja selalu ada yg lebih dari kita diatas dan dibawah
kita. kalau mau mencari orang yg lebih susah dari kita gampang kok,main2
aja ke rumah sakit,atau penjara. yakin deh ,hidup kita jauh lebih enak
dari mereka2 yg ada disana saat ini.
Sebuah batu seukuran bola
basket ketika kita lempar ke kolam yang kecil akan sangat terasa riak
dan gelombangnya,tapi manakala batu yang sama saya lemparkan ke danau
,maka gelombang tadi jadi relatif kecil. bukan batunya yang berubah,tapi
luas penampungnya yang berbeda,yg menyebabkan perbedaan gelombangnya.
Bukan masalahnya yang penting,tapi cara menghadapi masalah
tersebut,seberapa luas hati kita menerima ujian tersebut? toh semua
masalah juga atas seizin Allah kan? apa kita gak ridho kalau Allah udah
ridho dengan memberi masalah itu kepada kita? bukankah DIA Maha Bijak?
dan Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita? Allah pasti memberikan yang
terbaik untuk setiap hambaNYA ,setuju??
Masalah jadi besar kalau kita menganggapnya besar,dan jadi kecil ketika kitapun menganggapnya demikian. ah sok bijak sekali kata2 ini? yah tapi memang demikian adanya,masalah itu gak ada yg besar atau kecil,semuanya tergantung keluasan hati kita kok. saya sudah mengalaminya sendiri ,dan mungkin juga anda setuju bagi yg udah pernah mengalaminya sendiri.
Seandainya kita punya masalah di kantor,bos rasanya gak mau ngerti kita,pekerjaan ditambahin terus gak berhenti2,udah gitu di rumah pasangan kita juga rasanya gak bisa diajak kerjasama dan gak bisa mengerti masalah kita di kantor. terus keuangan juga morat marit,gaji rasanya kurang terus,dan berbagai masalah kehidupan lainnya… everybody got their on problems.
Layaknya orang hidup ,semua pasti punya masalah,kalau gak punya masalah lagi berarti udah mati. karena kita selalu diuji sepanjang hidup kita,gak ada orang yang gak diuji. orang kaya diuji dengan hartanya,orang miskin juga diuji dengan kemiskinannya. memang demikian karena hidup ini memang adalah ujian dari Tuhan.
Nah saat kita merasa masalah kita paling berat ,coba deh kita lihat kehidupan orang yg lebih susah dari kita,yg jauh lebih susah banyak kok,yg jauh lebih miskin juga gak kalah banyak,dan tentu saja selalu ada yg lebih dari kita diatas dan dibawah kita. kalau mau mencari orang yg lebih susah dari kita gampang kok,main2 aja ke rumah sakit,atau penjara. yakin deh ,hidup kita jauh lebih enak dari mereka2 yg ada disana saat ini.
Sebuah batu seukuran bola basket ketika kita lempar ke kolam yang kecil akan sangat terasa riak dan gelombangnya,tapi manakala batu yang sama saya lemparkan ke danau ,maka gelombang tadi jadi relatif kecil. bukan batunya yang berubah,tapi luas penampungnya yang berbeda,yg menyebabkan perbedaan gelombangnya.
Bukan masalahnya yang penting,tapi cara menghadapi masalah tersebut,seberapa luas hati kita menerima ujian tersebut? toh semua masalah juga atas seizin Allah kan? apa kita gak ridho kalau Allah udah ridho dengan memberi masalah itu kepada kita? bukankah DIA Maha Bijak? dan Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita? Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hambaNYA ,setuju??