Menurut saya, hidup itu perlu
visi & misi yang jelas. Kalau misi kita bisnis (mencari duit) ya fokuslah
pada bidangnya. Yang penting jangan melanggar syari’ah agama. Dalam artian yang
penting dapat duit banyak & halal menurut agama kita masing-masing. Begitu
juga kalau misi kita berda’wah, ya silahkan berda’wah pada tempatnya. Jangan
berda’wah disetiap kita ketemu orang yang belum tentu mau untuk kita ceramahin.
Lihatlah Kereta Api. K.A itu
tidak akan berhenti, sekalipun Polisi menyetopnya ditengah jalan. Bahkan malah
bisa tertabrak kalau Polisi itu tetap nekad menghadangnya supaya berhenti. Tapi
kenapa disaat Operator K.A yang hanya duduk didalam Gedung Stasiun itu mampu
menyetop K.A tersebut sedangkan Polisi tadi tidak bisa padahal Polisi itu berpangkat
tinggi ? Jawabannya, karena pak polisi itu bukan bidangnya dalam masalah K.A.
Lihatlah pawang ular itu, atau
pawang buaya, pawang harimau, dan pawang-pawang yang lainnya. Kenapa seorang
Kyai tidak bisa menjinakan ular itu, atau buaya, serta harimau tersebut ? Karena
pak Kyai bukan ahlinya dalam bidang menjinakan hewan-hewan tersebut.
Sama hal-nya dengan hidup
dimasyarakat. Yang namanya masyarakat itu bukan hanya satu atau dua orang saja.
Tapi mencakup semua yang ada didalam suatu lingkungan, dusun, desa, kecamatan,
ataupun negara. Kita tidak bisa berbuat sewenang-wenangnya didalam
bermasyarakat. Walaupun niat kita itu benar & baik. Namun kita harus sadar,
bahwa kita itu hidup disuatu Negara. Dimana Negara itu mempunyai aturan-aturan
tertentu. Kalau ada masyarakat yang melanggar, tugas kita itu bukan menghakimi
dengan kata-kata, ataupun dengan kekerasan. Melainkan melaporkannya kepada
pihak yang berwenang. Memang tidak salah juga kalau kita itu langsung
mengingatkannya. Tapi kalau orangnya itu mau di ingatkan. Lha kalau orangnya
tidak mau di ingatkan, atau susah untuk di ingatkan. Masa iya kita harus tetap
mengingatkan dengan kata-kata keras, atau kekerasan ? Menurut saya, kalau kita
memaksakan diri untuk nekad mengingatkan, saya yakin niat baik kita musfro,
bahkan bisa berdampak pertengkaran yang akan merusak niat baik kita. Lha kalau
sudah begini, apa masih ada makna Hablumminannas dalam diri kita ?
Rosululloh tidak pernah
menghakimi siapapun, apalagi mentakdis menyalahkannya!!
Wallohu A’lam Bisowaab… [Aw]
keren
BalasHapussemoga bermanfaat
BalasHapustips yg bgs
BalasHapusmantap
BalasHapus