Minggu, 24 Juli 2011

Belajar Menabung Ke Jago Merah

Oleh : Abdurrahman Ibnu Jahari

Menabung, kata yang sangat gampang ditulis, ataupun dibaca. Bahkan setiap individu yang mengenyam pendidikan-pun sangat ahli untuk perkara membaca ataupun menulis kata itu. Akan tetapi, kata itu tidak bisa dilaksanakan oleh siapa-pun. Bahkan seorang sarjana-pun belum tentu bisa melakukannya.

Menabung, untuk sebagian orang, mungkin remeh. Bahkan saking remehnya, sering kita itu menambahkan kata temeh dibelakang kata remeh tersebut (Remeh Temeh). Padahal, kenyataannya sangatlah sulit. Apalagi untuk kalangan kita yang ekonominya dibawah rata-rata. Mungkin akan sangat sulit untuk perkara menabung ini (Walaupun, mulut dan nafsu kita mengatakan gampang).

Menurut saya, menabung itu sama saja dengan me-menej (me-management). Dalam artian punya cara kontrol dan mempresentasikan dari hasil atau keuntungan pendapatan kita. Menabung itu gak perlu besar. Kita cukup mengambil 10% saja dari pendapatan kita sehari-hari. Misalnya, kalau pendapatan kita perhari Rp. 1000.’ (Seribu Rupiah), maka uang yang harus ditabungnya 100.’ (Seratus Rupiah). Anggap saja, uang 100.’ (Seratus Rupiah)  Itu untuk jatah jin. Hahaha,,,

Gimana, masih mikir-mikir dengan 10% ? kayaknya sayang banget buang duit 100.’ (Seratus Rupiah) buat jin. Perasaan kalau buang 100.000 buat setan-setan malam (Diskotik) gak ada kata sayang deh !! Hehehe,,,
Kalau kita berfikir tidak bisa terus, saya yakin kemungkinan bisa-nya itu 1%. Karna apa yang kita niat-kan dan fikirkan itu akan ada berpengaruh besar dikemudian hari. Seperti seekor kupu yang mengepakan sayapnya hari ini, itu bisa menjadi tornado dikemudian hari. Hehehe,,, itu kata pepatah lho. Saya Cuma nukil dari apa yang saya baca saja.

Mungkin itu saja gan, tulisan saya kali ini. Sebelumnya maaf banget kalau kesannya menggurui kalian. Sebenarnya itu semua untuk saya sendiri supaya saya bisa berfikir dan menabung. Dan alhamdulillah, berkat tabungan jago merah yang dibelikan ayah saya itu, akhirnya saya bisa belajar menabung selain di Bank. Awalnya sangat sulit. Tapi apa boleh buat. Tabungan jago itu nyentrik dan cool. Jadi sayang untuk dibongkarnya. Dulu problemnya seperti itu. Kalau tabungan udah dirasa isinya banyak. Langsung saya bongkar isinya. Hehehe,,, tapi sekarang, karna rasa sayangnya saya kepada si jago merah ini, akhirnya sampai hari ini juga belum saya bongkar. Biarlah untuk bekal menikah dan usaha saya nanti. Tapi, ngomong-ngomong, ada gak niech bloger cewek yang mau jadi pendamping hidup saya ? ditunggu lho konfirmasinya. Wkwkwkwkwk. Wallahu a’lam bissowaab,,, (Aw).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar