Kamis, 18 Oktober 2012

Gus Dur Bukan Tokoh Pluralisme

GUS DUR SANG HUMANIS

menarik ketika kemaren ngobrol sama mba Inayah Putri Gus Dur,ketika mengatakan bahwa "GUSDUR BUKAN TOKOH PLURALISME" beritanya bikin kaget banyak orang,admin akhirnya ngajak ngobrol mba inayah melalui BBM hasilnya seperti ini penjelasan mba inayah :

Ketika Presiden SBY menyebut gus dur sebagai bapak plularisme, bagi Inayah yang diperjuangkan Gus Dur bukan pluralisme, tapi sisi kemanusiaannya.

“Ketika dia mati-matian membela orang China, Ahmadiyah, Nasr

ani, dan orang-orang termarjinalkan lainnya, yang diperjuangkan bukan Chinanya, bukan Ahmadiyahnya, bukan Nasraninya, melainkan manusianya. Jadi lebih tepat dikatakan Gus Dur itu tokoh humanis,”

Menurut Mba Inayah, Gus Dur sendiri juga tidak pernah menyebut dirinya pluralis, melainkan humanis. “Bahkan Gus Dur pernah berpesan agar di pusaranya ditulis ‘Di Sini Dimakamkan seorang Humanis’,” bukan Seorang Pluralis

Bagi Mba Inayah Seorang Humanis sudah pasti Pluralis

Ketika makna Plularisme bergeser menjadi makna negatif/sempit seperti yg didengung2kan kalangan garis keras belum lagi fatwa MUI tentang haramnya pluralisme agama.Pluralisme jadi mengandung makna sempit "menyamakan semua agama"

Padahal apa sih yg didunia ini tidak beda,kemajemukan didunia ini adalah keniscayaan, kita tidak harus mencari titik bedanya,tapi kita harus terus menggali titik samanya.

sehingga tidak adalagi alasan orang untuk nersikap tidak adil terhadap saudaranya sendiri walau berbeda agama berbeda suku,berbeda ras karena Tuhan menciptakan manusia untuk saling mengenal,itu kata gus dur yang selalu di ucapkan tentang makna pluralisme.

Jadi bagi seorang Inayah yang memahami Gus Dur "GUS DUR ADALAH TOKOH HUMANIS" seperti Mahatma Gandhi dan banyak tokoh lain yang selalu membela kemanusiaan.

-------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Kongkow Bareng Gus Dur.

Cerita Inspiratife - Dua Lelaki

Sebuah kapal karam diterjang badai hebat. Hanya dua lelaki yang dapat menyelamatkan diri dan berenang ke pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat pergi ke daerah berasingan dan mereka tinggal berjauhan.

Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki pertama melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.

Seminggu kemudian. Lelaki pertama merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan isteri, keesokan harinya, ada kapal karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar di sisi pulau tepat lelaki pertama tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apa.

Segera saja, lelaki pertama ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki pertama ini berdoa meminta kapal agar ia dan isterinya dapat meninggalkan pulau itu.

Pagi siang hari mereka menemui kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki pertama dan isterinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya lelaki kedua itu tidak pantas menerima keajaiban tersebut kerana doa-doanya tak pernah terkabulkan.

Apabila kapal siap berangkat, lelaki pertama mendengar suara dari langit, “Hai. Mengapa engkau meninggalkan rakanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”

“Berkatku hanyalah milikku sendiri, hanya kerana doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki pertama.

“Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak pantas mendapatkan apa-apa,”

“Kau salah!” suara itu bertempik.

“Tahukah kau bahwa rakanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”

Lelaki pertama bertanya, “Doa macam apa yang dia panjatkan sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?”

“Dia berdoa agar semua doamu dikabulkan”

Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Banyak orang yang telah mengorbankan segalanya demi kebahagiaan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peranan orang lain, dan janganlah menilai sesuatu hanya dari “yang terlihat” saja.
--------------------------------------------------------------
Sumber : Kongkow Bareng Gus Dur.

Rabu, 17 Oktober 2012

Cerita Inspiratif - Tangisan Sang Ayah

Assalamualaikum,,,
Tak ada maksud menggurui,,
Sekedar berbagi,,,
Dari apa yang saya ketahui,,

Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca catatan ini,,

Dahulu kala, ketika zaman Rasul, ada seseorang yang sowan (sillaturahmi) kepada Nabi dan mencurahkan isi hatinya sembari berlinangan air mata ; "aku mengasuhmu sejak bayi, & mengasuhmu hingga kau tumbuh dewasa. semua jerih payahku telah kau makan dan kau minum. bila kau sakit di malam hari, hatiku gunda dan glisah. sakitmu membuatt mataku tak bisa tidur, dan hatiku gundah gulana karenanya, seakan dirikulah yang sakit dan mnderita. sering air mata ini mengalir di kedua pipi karena rasa cemas akan kehilanganmu anakku. tetapi kini, kau telah dewasa, menjadi orng yang terhormat disana-sini, segalanya telah kau dapati. namun kau balas aku dengan kekerasan. kau caci aku. seolah-olah kau lahir, hidup, dewasa, jaya dengan sendirinya. tak kau hiraukan orangtua yang selalu merawat, membesarkan, mendoakan stiap detik dan tarikan nafasnya. kau prlakukan orangtuamu seperti tetangga jauhmu" na'udzubiLLAH tsumma Naudzubillah,,,

Semoga kita mampu menjadi putra-putri yang baik, yang mampu menuntun kedua ORANGTUA kita ke atas singgasana, syurgaNYA,,, Amiin alhamduliLLAH,,,
----------------------------------------------------------------
Sumber Buku "MEMBUKA PINTU RIZKI” Karya, Drs. AF Jaelani.

Curahan Untuk Si Cantik Dimalam Itu

“Sebagian masalah itu bisa merubah kehidupan kita. Namun sebagian kita itu belum tentu bisa merubah masalah”.

Itulah bathin saya ketika saya melihat seorang gadis cantik yang sedang asyik minum beer sambil merokok bersama teman-teman lelakinya. Saya penasaran ketika saya ajojing (triping) didekatnya, karna sosok gadis itu mirip sekali dengan teman bisnisku (Juju namanya. Dia asal patrol indramayu, dan bekerja di conter handphone milik saudaranya). Saya berfikir, ini pasti juju teman saya. Dari raut wajah, body, dan gayanya-pun mirip sekali. Dia melirik saya, dan menebarkan senyum yang membuat hati saya semakin penasaran.

Sambil menikmati suasana dugem, saya sedikit kecewa dengan gadis itu. Saya tidak habis fikir, kenapa dia berani melakukan seperti itu. Bahkan dia juga membiarkan dirinya di jamah oleh semua teman-temannya. Wajar, karna malam itu, hanya dialah satu-satunya cewek yang terlihat cantik nan menawan. Apalagi dia masih seusia 19-20 tahunan yang terbilang ABG.

Musik terus bergema, sesekali terdengar teriakan seorang cewek yang merasa puas dengan suasana yang semakin mempesona. Saya-pun ikut terlena. Mata ini seakan tidak mau berkedip kearah cewek itu.
-----------------------------------------------------------
Besambung . . .

Hakikat Pengorbanan Kita

Pertolongan kita kepada seseorang, Perjuangan kita, Ataupun kebaikan-kebaikan yang kita berikan kepada seseorang itu sebenarnya belumlah setulus hati. Apalagi karena Ridho Illahi. Melainkan, apa yang kita lakukan itu hanyalah sebuah tujuan yang kita inginkan (mempunyai maksud tertentu dari yang ditolongnya).

Misal seorang laki-laki berbuat baik kepada seorang perempuan. Dibalik kebaikan lelaki tersebut kemungkinan besar pasti karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Entah itu karena dia jatuh cinta, ataupun agar perempuan itu jatuh cinta kepada dirinya, dan lain-lainnya.

Kitapun tidak sadar akan hal itu. Ini hampir terjadi pada semua manusia. Kalau manusia berbuat baik itu_karena mengharapkan sesuatu. Coba kita kaji secara bersama.  Kalau kita berbuat baik dengan setulus hati, bahkan karena Ridho Illahi. Mustahil sekali kita mengungkit-ungkit kebaikan yang sudah kita perbuat itu. Semisal begini : Kita menolong tetangga kita yang tidak mampu. Dengan memberinya makan dan minum, serta fasilitas kebutuhan hidup lainnya selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Setelah itu orang yang tidak mampu itu (yang ditolongnya) disuruh  oleh kita meminta tolong untuk membeli barang atupun sejenisnya yang sangat penting. Akan tetapi orang yang tidak mampu itu menolaknya dan bilang, maaf bu, saya lagi capek dan agak sedikit malas. Lihatlah apa yang terjadi pada orang kaya tersebut yang telah menolongnya. Pasti ia akan bilang_paling tidak menggerutu dalam hatinya : sampean itu ditolong oleh saya selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun rupanya seperti ini. Dimintain tolong untuk membeliin barang itu saja sampean itu tidak mau. Rupanya ini balesan dari sampean atas apa yang saya lakukan selama ini. Kalau tau dari dulu sampean seperti ini. Saya tidak akan mau menolong sampean. Terus terang saya merasa kecewa menolong sampean, tutur orang kaya tersebut.

Percaya Diri Itu Modal Hidup Kita

Mensterilkan jiwa untuk berubah menjadi baik itu bagi saya sangatlah sulit namun pasti bisa!! walaupun butuh perjuangan yang ekstra large. Tidak menutup kemungkinan_memang, kerja keras dan perjuangan itu butuh waktu berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Namun tidaklah mustahil_kalau kita bersungguh-sungguh, maka kita pasti BISA secepatnya!!

Pada awal tahun 2009 lalu, tepatnya pada malam sabtu tanggal 12 Februari, saya bertemu dengan seorang gadis_dan sayapun langsung maen kerumahnya. Pada awalnya saya minder ketika melihat wajahnya yang sungguh-sungguh luar biasa cantiknya. Tak sedikit pemuda disekitarnya-pun banyak yang tertarik kepadanya. Namun mereka tidak berani untuk mendekatinya karena minder. Tak sedikit cowok yang mengungkapkan perasaannya pasti terkena tolak darinya. Bagi saya, wajar saja kalau dalam diri seseorang itu masih punya rasa minder. Tapi Kalau kehilangan rasa percaya diri itulah yang tidak wajar. Karna bagi saya percaya diri itu adalah modal hidup saya. Kalau saya tidak punya modal itu, saya tidak akan pernah bisa menggapai impian-impian saya. Mungkin bagi orang lain bisa, karena mereka masih punya modal yang lain, seperti wajah yang tampan, duit berlimpah, atau-pun yang lainnya.

Memang tidak semuanya seorang gadis itu mencintai seseorang karna rupa atau-pun materinya. Tapi di zaman sekarang ini sudah memasuki mayoritas. Itu sudah terbukti dari lingkungan saya. Dimana banyak sekali mereka berpacaran melihat kendaraan yang ditumpakinya. Kalau kendaraannya jelek, ia akan beralasan gini, gitu, sampai tetek bengek supaya ia cepat-cepat pergi dari pandangannya. Tapi yang saya kagumi, gadis ini tidak seperti yang saya lihat dan argumentasikan sebelumnya. Ia tidak memandang ketampanan wajah dan materi kita. Melainkan ketulusan hatinya dalam bergaul dan menerima siapa saja.

Haripun berlalu dan beranjak di tanggal berikutnya, 13 Februari 2009 saya mencoba menelponnya dan mengajak ia jalan ke pantai, dan kebetulan malam ini adalah malam valentine. Niat saya sebenarnya bukan merayakan valentine, melainkan agar kita bisa saling akrab. Ia memberi jawaban atas ajakan saya, "gimana entar malam adza yach . . . kalau entar malam pacar aku gak datang, hayu kita jalan kepantai". Hati ini sedikit terpukul ketika mendengar kata itu. Dalam bathin saya, kayaknya saya gak bakal bisa jalan, apalagi malam ini adalah malam valentine yang dimana malam paling spesial buat pasangan yang menjalin hubungan cinta.

Kegelapan mulai nampak, mataharipun sudah mulai membenamkan diri. Jam 19.30 wiB masih belum ada kabar apapun darinya. Tapi saya masih setia menunggu kabar terbaik darinya. Namun lagi-lagi kabar-pun tidak segera menjelma. Akhirnya, tepat pada jam 21.30 saya telpon dia. Alhamdulillah, dengan tak disangka-sangka ia bilang, "kamu kesini adza yach dirumah. pacar indri gak datang tuch!!" Cabuuuuut coy . . . Sssssssttt . . . akhirnya saya sampai dirumahnya. Assalamu 'alaikum . . . "wa 'alaikum salaam jawabnya dari bilik pintu pagar besi. Hayu masuk!!". Ah malu, disini adza yach. Gimana niech bisa keluar tidak? tanyaku. "ia santai, udah gak sabar yach ingin kencan ama aku? jawabnya". Hmmmm,,, saya tersenyum. "Oh iya, entar kamu minta izin yach ke ortuku sambutnya". Yaudah iya, kataku. Buzzzzz . . . saya langsung masuk ke-ruangan yang benderang nan indah. "duduk nak, sapa ayahnya". Iya pak makasih sambut-ku. Oh iya pak, malam ini saya mau ajak indri jalan, di izinin ya pak?! "Ya udah iya, hati-hati ya, timpalnya!!" (Wuiiiiih . . . !! siapa coba yang gak seneng kalau udah begini. Cabut lagi cooooy,,, hahaha,,,).

Sssss . . . suara angin pantai dan ombak bergemuruh, seakan membisikiku untuk saling merilekkan keadaan. Obrolan kecil pertama ku utarakan. Ndri, kok kamu gak kencan ama pacarmu? "yeach!! lupain adza, toh dia mah kaya gitchu. Gak mau ngertiin aku, imbuhnya". Oowww,,, trus hubungan kamu gimana, padahalkan malam ini malam yang paling spesial tuch. Apalagi kamu kan udah saling menjalin cinta. "ya sih, tapi harus gimana lagi, timpalnya". Sssss . . . suara angin kian menjadi-jadi, ombakpun seperti memberi isyarat kalau malam ini adalah malam yang romantis buatku. Aku duduk berhadapan dengannya diatas kendaraan motorku. Sejenak terpaku malu, aku bilang padanya, ndri sini duduknya jangan jauh-jauh dong, kayak saya tukang ojek adza pake jauh-jauhan. Lalu ku-dekap tubuh indri, dan tiba-tiba gak terasa lagi kalau bibir kita sudah saling cipika-cipiki menikmati. Hampir 5 menit ku saling cumbu. Namun polisi beroperasi untuk mengamankan situasi malam di pantai. Bersambung... Keburu Putus Hubungan Coy,,, jadi males ngelanjutin ceritanya. Hehehe... Wallahu A'lam Bissowaab. [Aw]

Tuhan Punya Skenario Lain

Lagi-lagi halangan menghampiri saya, dan saya-pun lagi-lagi harus mengorbankan waktu untuk tidak masuk kuliyah. Hari ini halangan yang datang bukanlah dari mata pelajaran di kuliah, ban kendaraan motor bocor, orangtua kena PHK, berkelahi sama dosen lalu di ‘DO’, ataupun di putusin pacar. Melainkan halangan ini datang dari keadaan ibu saya yang semakin menjadi-jadi karena sedang sakit kepala, muntah-muntah, mual-mual, sampe kejang-kejang, yang akhirnya ibu saya harus masuk rumah sakit dan dirawat di RS. Dr. Fhaisal Pamanukan Subang.

Bingung dan cemas selalu membayangi pikiran saya. karena 2 hari dirawat dirumah sakit, keadaan ibu saya belum juga mengalami perubahan. Akhirnya terpaksa ibu saya dibawa pulang lagi. Sesampainya dirumah, tetangga di desa berdatangan (enaknya hidup di kampung tuch kaya gini. mereka selalu berpartisipasi antar sesama tetangga). Karna kedatangan mereka semua, beban saya agak sedikit terobati, dan ibu saya agak sedikit termotivasi karna celotehan mereka.

Hari beranjak lagi seperti tidak mengenal siapa dan bagaimana keadaan kita sekarang ini. Ia seakan menyamakan kita semua dan menggilas kita yang ada dimuka bumi ini. Sehari setelah pulang dari rumah sakit, muntah ibu saya semakin parah, hingga mengeluarkan sebercak darah dari mulutnya. Mungkin karena iritasi tenggorokan yang disebabkan terlalu sering muntah-muntah. Hari inilah yang membuat daftar kebingungan saya menjadi lagi. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk tidak masuk kuliyah lagi. Ini hari yang ke-7 saya tidak bisa masuk kuliyah karena saya harus mendampingi ibu saya yang sedang sakit. Saya hanya bisa mendekat disebelah samping ibu saya, dan berharap semoga kebaikan secepatnya datang menyertai kita khususnya ibu saya. Karna kita hanya bisa berharap dan pasrah kepada yang Maha Segalanya atas semua ini. Kita hanya wajib berikhtiar, masalah urusan kesembuhan itu sepenuhnya ada ditangan Tuhan. Toh sebesar apapun perjuangan dan usaha kita, Tuhan punya skenario lain. Sepenuhnya Tuhanlah yang menentukan semuanya. Dan saya yakin, Tuhan pasti akan melindungi kita dan mengabulkan permintaan kita. Wallaahu A'lam Bisowaab . . . [AW]

Cintaku Tak Sekuat Dulu

Aku bertahan demi cinta yang ada dihati

Aku bertahan demi apa yang aku rasa

Aku tau rasanya disakiti

Tapi aku lebih tau rasanya dikhianati

Maaf yang kau ucapkan tak semudah sakit yang kau buat

Berkurang sudah cinta ku pada mu

Aku harus meninggalkan mu

Kau memang terindah dalam hidup ku

Tapi aku tak sekuat dulu

Aku tidak bisa bertahan lagi demi cinta mu

Maafkan aku…

Biarkan aku yang meninggalkan mu

Biarkan aku yang menghapus kenangan kita berdua

Pergilah kamu dengan orang yang kamu pilih

Aku bahagia jika kau bahagia

Hidup Itu Tak Semudah Yang Kita Bayangkan

Waktu saya masih kecil, tersirat rasa ingin cepat besar dan menjadi  orang dewasa,  yang acapkali identik dengan kebebasan. Dalam artian tidak terkekang dengan orangtua,  bisa mandiri. Dan sepertinya dewasa itu bahagia. Namun setelah beranjak dewasa, ternyata semua itu hanyalah halusinasi anak-anak yang mengimpikan kedewasaan. Karena ketika kedewasaan kita datang pada saatnya, ternyata dewasa itu tidak mesti enak. Dimana tanggung jawab kita semakin bertambah, & mungkin lambat laun akan terus bertambah karena kita akan berkeluarga dan akan mempunyai momongan.

Ya, pada saat saya menulis coretan ini, usia saya masih 23 tahun. Telinga saya masih terngiang pada masa-masa kecil dulu. Dimana pada saat itulah sebenarnya kebahagian itu ada. Anak tidak pernah memikirkan gimana rasanya menjadi orangtua yang terus-terusan bertahan dan berjuang demi menghidupi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Yang ada didalam benak seorang anak hanyalah sejuta keinginan yang harus terpenuhi. Tanpa memikirkan keadaan orangtua yang mungkin sedang tidak mempunyai uang ataupun lainnya. Tapi seorang anak tetap kukuh, atau bahkan menangis demi tergapainya keinginannya itu.

Dan sekarang saya sudah beranjak dewasa. Dimana halangan dan rintangan-pun sudah mulai menghampiri. Bahkan kerap menghadang disetiap langkah dan detik kehidupan saya. Yang terkadang hampir membuat saya putus asa dalam menghadapinya. Saya merasa terharu dengan perjuangan para orangtua yang sampai dimasa tua-nya-pun tetap tegar menghadapi dunia ini. Padahal dunia ini tak segampang yang kita bayangkan. Terkadang penuh dengan duri dan rintangan yang suatu saat nanti bisa saja menyayat kehidupan kita. Ya, itulah orangtua. Harus tetap sabar, dan terus berjuang demi mengayomi keluarga dan kebutuhan anak-anaknya.

Maafkan saya mai’ah, saya sudah terlalu sering menyakitimu. Maafkanlah mai’ah, bukan niat hati ini untuk melawanmu. Maafkanlah mai’ah, saya sudah terlalu banyak berbuat dosa kepadamu. Juga kepada pa’ali. Maafkanlah . . . astaghfirullohal ‘Adziim . . . [Aw !!]

Cerita Lucu - Gara2 Tissue Habis

Seorang bartender bernama dedy melihat seorang wanita muda masuk ke barnya. Cantik dan sangat sexy. Rok ketat pendek. . Penampilannya sangat menggoda dan mengguncang iman laki-laki manapun yang melihatnya.

Wanita itu memesan 1 sloki Chivas sambil melontarkan kerling mengundang, menghabiskannya dalam sekali teguk, lalu beranjak ke toilet.

Beberapa saat kemudian dia keluar dan langsung menghampiri si bartender.

“Kamu manajer di sini?”, tanyanya dengan desis lembut sambil membelai ringan dagu bartender. (Bartender mulai berdegup jantungnya.).

“B..b..bu..bukan.”

“Siapa manajernya?”, kali ini jemari kiri lentiknya berpindah memainkan daun telinga bartender.

(“Glek…”). “Pak …ferly.”

“Ke mana dia?”, sekarang jemari lentik tersebut mengusap dan bermain di ujung bibir bartender.
(“Glek”, bartender mulai merasa seluruh tubuhnya terangsang).

“Bbb..belum datang.” Sekarang jemari itu masuk ke mulut bartender. Memainkan bibir dan lidahnya. Bartender tidak tahan lagi. Lidahnya mulai memainkan jemari lentik itu, bibirnya menghisap kencang.

Kemudian wanita itu berkata, “Bilangin nanti kepada Manajer kamu. Tadi perut saya mendadak mules, saya lalu ke toilet untuk buang air. Di sana nggak ada tissue, kran air juga tidak jalan. Saya sudah cebok, tapi tidak bisa cuci tangan!”

Cerita Lucu - Surat Narapidana di Tahanan

Ada seorang Aceh dari kabupaten Pidie, menulis surat ke anaknya yang ada dipenjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

Bunyinya: “Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?”


Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian. “Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana,” kata si anak dalam surat itu.

Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat, datang satu peleton tentara dari kota Medan.

Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya.

“Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?”

Si anak kembali membalas surat tersebut, “Sekarang bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka.”

Link Colection


Kumpulan Lagu Karaoke
Bloger Software 
Tips2 Bloger J_Putra 
Trik2 Komputer

Rencana Bisnis Presiden Lebay RI 2012

Menyewa Ruko Untuk Membuka Usaha "Caffe Bintang Lima Harga Kaki Lima" di POM BENSIN kotasari, Caffe ini berbasic Serba Ada. Menyediakan Segala Keperluan Penumpang Bus dll, yang hendak beristirahat.

05 Juli 2012 mudah-mudahan Ruko itu ada yang kosong. Dan Presiden Lebay RI mendapat kesempatan baik untuk membuka rencana ini. Semakin cepat kosong ruko itu, maka akan semakin baik.

Untuk Karyawan, butuh 2 orang, untuk pergantian 2 Sift (Siang 07:00 - 19:00) (Malam 19:00 - 07:00)

Untuk Gaji, mengikuti Gaji karyawan toko-toko lainnya.

Perusahaan POM BENSIN memberikan alternative 2 Pilihan terhadap ruko tersebut.

1. Sistem Bagi Hasil (Perusahaan meminta 20% perhari dari semua pendapatan sehari-harinya)

2. Sistem Kontrak Ruko (Sewa 10 juta pertahun untuk biaya Ruko tersebut. Perbulannya kena 834rB. Perharinya Rp. 27.800)

Bersambung . . . Semoga tercapai !!

Coleksi Link Pribadi Tentang Bisnis

Trik Code FB

Cerita Lucu - Sang Dokter


Seorang istri mengeluhkan suaminya yang memiliki penyakit gagap, sang istri menganjurkan suami untuk konsultasi ke dokter, dan akhirnya suami pun menyanggupi permintaan istrinya.
Akhirnya sang suami menceritakan keluhanya kepada dokter:

Gus Dur Book


GusdurBOOK adalah kumpulan celoteh Pribadi di Facebook.
-----------------------------------------------------------------------
45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir,tp betapa pendeknya waktu itu untuk Pacaran....dan karaoke....
Orang2 pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser , tapi berebut cari shaf paling belakang bila sholat jum'at agar bisa cepat keluar ... Hahaaaaaaaaay .... ! ! !